Tips Merapikan Rumah dengan Metode KonMari
Dinamakan Metode KonMari karena hal yang berkaitan dengan menata, membersihkan dan merapikan rumah ini memang sedari awal diinisiasi oleh Marie Kondo, perempuan asal negeri Sakura.
Merapikan barang-barang di rumah terkadang menjadi satu hal yang merepotkan. Ada banyak barang yang terasa sayang disingkirkan. Inginnya semua benda yang ada rumah disimpan semuanya untuk selamanya. “Siapa tahu besok butuh…,” begitu alasan yang sering keluar.
Marie Kondo yang menciptakan metode KonMari telah terlatih hidup rapi sejak usia 5 tahun. Ia belajar mengenai seni hidup rapi dengan serius ketika berusia 15 tahun. Kini ia mengelola bisnis di Tokyo yakni membantu orang-orang merapikan rumah sehingga kediaman menjadi sebuah tempat yang damai dan inspiratif menggunakan metode KonMari.
Bagaimana Menerapkan Metode KonMari itu?
Di bawah ini adalah beberapa contoh metode KonMari yang bisa diterapkan supayarumah yang kita tinggali bisa nampak lebih rapih, lebih damai, nyaman ditinggali, dan inspiratif
1. Rapikan Dalam Sekali Waktu
Menyicil pekerjaan merapikan rumah takkan pernah berhasil. Barang-barang akan kembali berantakan dalam waktu yang sangat cepat. Karenanya, sila sisihkan waktu Anda benar-benar sekali waktu dalam merapikan rumah. Artinya, sekali waktu di sini bukan berarti tanpa istirahat. Tetapi, menyisihkan waktu khusus misalnya selama seminggu penuh khusus untuk merapikan rumah.
2. Visualisasikan
Sebelum membereskan rumah, visualisasikan terlebih dulu bagaimana keadaan rumah yang diinginkan. Apakah rumah minimalis dengan sedikit barang, atau rumah indah dengan berbagai pernik-pernik perhiasan? Bermodalkan visualisasi sesuai keinginan dalam mengatur rumah ini, tak pelak pekerjaan membereskan barang akan lebih terarah.
3. Simpan Barang yang Membahagiakan Hati
Jangan menyimpan barang yang hanya akan menimbulkan perasaan sedih atau kecewa, surat-surat atau barang-barang pemberian dari mantan, misalnya. Simpan barang yang hanya akan memberikan kebahagiaan pada hidup. Sebelum membuang sebuah benda, tanyakan terlebih dulu pada diri sendiri: apakah ini akan memberiku kebahagian? Bila jawabannya ya, maka simpan. Bila tidak, singkirkan saja.
Catatan: Sambil mengajukan pertanyaan pada diri sendiri, sentuh dan pegang barang tersebut. Dengarkan atau perhatikan bagaimana tubuh akan bereaksi.
4. Menurut Kategori, Bukan Lokasi
Seringkali barang-barang disimpan menurut lokasinya, dan bukan berdasarkan kategorinya. Simpan barang menurut kategorinya sehingga lebih mudah mencari saat membutuhkan. Misalkan, simpan semua kemeja di dalam almari atau closet yang khusus untuk menyimpan pakaian.
5. Berdasarkan Urutan
Apabila sudah terlalu banyak barang, tentu pusing menentukan mana yang lebih dulu dirapikan. Mbak Marie Kondo menyarankan urutan membereskan barang-barang sebagai berikut: pakaian, buku, kertas atau berkas, barulah kemudian bermacam-macam barang yang lainnya.
6. Pisahkan
Pisahkan barang-barang yang sekiranya tidak dibutuhkan lagi. Pisahkan terlebih dulu dan jangan terburu-buru membuangnya jauh-jauh. Setelah semua beres dan yakin bahwa barang tersebut memang tak berguna, barulah bisa disingkirkan. [des]